Oleh: Eva Trisnawati
Namaku khalisa.Aku sangat beruntung kerena aku terlahir dan dibesarkan dikeluarga yang beragama islam.Sungguh ini adalah kenikmatan dan rezeki yang diberikan Allah SWT kepadaku.Banyak hal yang aku dapatkan dari agama islam ini,salah satunya bahwa agama islam mengajarkan kita untuk bersedekah dan mengeluarkan zakat yang kita miliki kepada orang yang tidak mampu.Dan satu lagi,aku paling suka pada bulan ramadan karena bulan ini bulan penuh berkah dan bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat islam di seluruh dunia.Ayah dan ibuku memiliki usaha membuat kue kecil-kecilan dirumah.Mereka ingin sekali memiliki sebuah toko kue.
Sahur,sahur,sahur.Ya itu alaram bagi keluargaku karena bulan ini adalah bulan puasa.Semua keluargaku langsung bangun tak terkecuali aku.Aku ikut membantu mamaku untuk menyiapkan makan sahur.Setelah selesai menyiapkan,kami segera makan sahur bersama,sungguh nikmat pagi ini.setelah selesai,kami lanjutkan dengan sholat subuh berjamaah.Setelah itu aku harus bersiap-siap berangkat ke sekolah.Jam dinding telah melihatkan angkanya 06:15 WIB aku harus segera berangkat supaya aku tidak terlambat ke sekolah.
“Pa,ma aku berangkat dulu ya,Assalamualaikum”sambil mencium tangan mereka.
“Waalaikumsalam,iya khai hati-hati dijalan.”
Kulangkahkan kaki keluar rumah dan mengambil sepedaku.Hari ini aku sangat gembira karena besok sudah libur puasa.Disaat aku mengendarai sepedaku terasa ada yang aneh,setelah kulihat-lihat ternyata ban sepedaku bocor.Terpaksa aku harus membawanya ke tempat tambal ban.Panas matahari mulai menyengat dan jam tanganku menunjukkan pukul 06:45 WIB.Aku masih berada dijalan menuntun sepeda dengan badanku yang sudah sangat berkeringat.Setelah lama diperjalanan akhirnya aku sampai di tempat tambal ban.
“Permisi pak “dengan mukaku yang sudah sangat lelah.
” Iya, ada yang bisa saya bantu nak? ” tanya bapak tukang tambal ban itu kepadaku.
“Ini pak,ban sepeda saya bocor tolong di tambal ya pak,nanti setelah pulang sekolah saya ambil.”
“Oh iya nak,taruh disitu dulu!” sambil menunjuk tempat yang kosong.
Kemudian aku segera mencari angkutan umum.Hari ini aku sangat lelah dan haus tapi aku puasa,aku harus bisa menahannya walaupun banyak godaan.Setelah lama menunggu akhirnya aku dapatkan juga.Aku segera naik ke dalam angkutan.Setelah lama diperjalanan akhirnya aku tiba.Aku segera turun dan langsung menuju kedalam kelas.Ternyata aku sudah terlambat,bu Salwa sudah berada didalam kelas.
“Khai, kenapa kamu bisa terlambat?”tanya bu Salwa kepadaku.
“Maaf bu,tadi ban sepedaku bocor terpaksa aku harus membawanya ketempat tambal ban.”
“Oh ya sudah kamu bisa duduk ditempat kamu,dan sebagai hukumannya kamu harus menulis kalimat “aku tidak akan terlambat lagi”sebanyak limapuluh kali.
Jam pelajaranpun telah selesai,aku harus menyelesaikan hukumanku dan menyerahkan kepada bu Salwa hari ini juga,karena besok sudah mulai libur puasa.Setelah selesai,langsung kuserahkan kepada bu Salwa dan kemudian aku langsung pulang.
Di saat dalam perjalanan aku sangat haus dan lapar tapi aku harus menahannya.Aku terus berjalan dengan cepat supaya segera tiba dirumah.Sebelum sampai dirumah aku harus mampir ke tempat tambal ban untuk menggambil sepedaku.Kemudian aku ambil sepedaku dan ku gayuh dengan cepat.Setibanya dirumah aku segera mandi karena tubuhku sudah sangat bau.Setelah selesai aku membantu ibu menyiapkan makanan sambil menunggu buka puasa.
“Khai kamu besok sudah libur kan?” tanya mama sambil mengankat makanan.
“Sudah ma,memangnya kenapa?”jawabku dan balik bertanya pada mama.
“Kalau gitu kamu harus bantu mama membuat kue untuk di jual.”
“Oke ma”jawabku dengan tersenyum.Tak terasa ternyata adzan telah berkumandang, waktunya buka puasa.Aku dan kedua orangtuaku langsung minum es buah dan makan kurma,dan kulanjutkan sholat magrib brjamaah.Setelah selesai,baru kami makan.Selang beberapa menit kemudian kami harus menunaikan sholat terawih berjamaah di masjid dekat rumah kami.
Hari terus berganti,seperti biasa kami harus menunaikan ibadah puasa.Tak terasa ternyata sudah dua minggu kita lalui.Hari ini mama mengajakku ke pasar untuk membeli semua bahan kue.Akhirnya kita berangkat kepasar dengan mengendarai sepeda motor.Setelah sampai kita segera menuju tempat penjual bahan-bahan kue.Setelah berkeliling mencarinya akhirnya kita menemukannya juga.Mama lansung membelinya.Setelah kami dapatkan semua bahannya,kami segera pulang kerumah untuk membuat kue.Selang beberapa menit kemudian akhirnya kita sampai di rumah,ternyata jam dinding telah menunjukan angkanya 12:00 WIB, kami langsung mengambil air wudu untuk sholat luhur.Setelah selesai aku dan mama segera kedapur untuk membuat kue.
“Apa kamu sudah siap khai ??” tanya mama kepadaku dengan tersenyum.
“Udah dong ma “.Kami pun segera membuat kue.Satu persatu bahan-bahannya aku masukan seperti mama,setelah itu diaduk dengan mixer.Setelah semua tercampur ,baru adonannya dibentuk,terakhir oven kuenya.Oh ya kami tidak hanya membuat kue untuk dijual saja tapi kita juga membuat kue untuk diberikan kepada orang yang tidak mampu diluar sana.Karena itu sudah menjadi kebiasaan kelurgaku pada waktu bulan puasan.Setelah berapa lama kemudian kue sudah matang ,kemudian mama langsung mengangkatnya keluar dari oven.Setelah dingin baru kami kemas.
Hari sudah mulai sore.Waktunya aku mengantarkan kue ketoko-toko.Sedangkan mama meberikan kue kepada orang yang tidak mampu diluar sana yang sedang melaksanakan ibadah puasa.Memberi kue kepada orang yang tidak mampu ini sudah menjadi kebiasaan keluargaku di bulan puasa.Aku langsung mengambil sepedaku kutaruh kue-kuenya lalu aku gayuh sepedaku pelan-pelan.Itung-itung sambil ngabuburit.Saat aku mengendarai sepedaku aku tidak tahu jika ada batu,aku terus mengayuh sepedaku tiba-tiba “braak ,tuing,prek”.Aku terjatuh dari sepeda,semua kuenya berantakan.Hatiku sangat sedih,ingin rasanya aku menangis tapi aku harus tetap menahan air mataku yang akan menetes.Aku segera membereskan semua kue-kuenya.Alhamdulillah, masih ada yang tidak rusak.Segera aku mengantarkan ke toko tetapi tidak semua toko menerimanya,tapi hanya sebagian dan ada toko yang tidak mau lagi disetori kue dari keluargaku.Akupun segera pulang kerumah.Setelah tiba dirumah ternyata mama sudah ada dirumah,aku langsung memeluk mama.
“Mama, maafin khai ma”kataku sambil menangis.
“Memangnya ada apa khai”tanya mama sambil penasaran.
“Tadi kue-kuenya jatuh dan juga pemilik toko tidak mau menerimanya dan ada juga yang tidak mau disetori kue lagi dari kita ma”
“Udahlah khai ngak apa-apa,itu berarti belum rezeki kita”kata mama sambil menenangkan aku.
Adzan magrib telah berkumandang aku dan keluargaku segera berbuka puasa.
Malam telah berganti pagi.Masih seperti biasa.Dan hari ini mama juga membuat kue untuk dijual ditoko,sebagian diberikan kepada orang tidak mampu dan dijual di tempat ngabuburit.Saat mama menjual kuenya ada ibu ibu yang datang membeli kue kami.Dan dihari kemudian ibu ibu itu datang lagi dan mengatakan bahwa kuenya sangat enak dan ibu tadi memesan kue sebanyak 500 biji.Betapa bahagianya mama.Dan semenjak itu juga mama kebanjiran dengan pesanan kue.MasyaAllah ini adalah berkah di bulan ramadan.Di bulan ramadan ini mama bisa membeli toko kue yang sejak dulu mama impikan dari hasil menjual kue.Tak terasa ternyata hari lebaran tinggal menghitung hari.Dan toko kue ini menjadi kado terindah untuk lebaran keluarga kami.