Gajah di Balik Batu

Oleh: Luqman Ibrahim

“Ah gentingnya bocor Ma” Gumamku

“Iya bocor. Cepet bangun, sahur-sahur” kata Mama

“Mama jail”

“Ayo bangun ditnggu papa di meja makan” kata mama sambil mengangkat selimutku

Aku beranjak dari kamar menuju kamar mandi untuk membasuh mukaku. Aku males banget bangun tengah malam seperti ini. Aku duduk dimeja makan masih dalam kradaan menutup mata sambil mengambil nasi.

“Ambil yang bener dong sayang buka mata kamu” kata Papa

“Iya Pa” jawabku

“Makan yang banyak” ujar Papa

“Iya Pa” Kataku

Aku tidak nafsu makan, tiba-tiba papa duduk di sebelahku dan menyuapi aku. Baru kali ini aku disuapi oleh papa. Papa terus memaksaku untuk makan padahal aku sudah kenyang banget.

“Pa Aldo udah kenyang pa” kataku sambil mengeluh

“Ini tinggal sedikit nanggung banget” Kata Papa

“Pa Aldo rasanya mau muntah pa”

“Yaudah minum air putih yang banyak nak”

Selesai sahur aku langsung menuju ke kamar untuk kembali tidur namun Papa melarangku untuk tidur dulu. Papa mengajakku untuk sholat tahajud , sumpah aku males banget untuk sholat jam segini.

“Aldo mandi sana terus sholat tahajud” Suruh Papa

“Aldo ngantuk banget Pa” ucapku

“Sayang kamu gak boleh gitu, biasanya jam segini ALLAH SWT datang untuk menemui kita, kamu gak malu ALLAH SWT sudah datang kesini malah kamu tinggal tidur”

“Iya pa”

“Ingat loh ini Allah yang datang ke kita, Bukan kita yang datang”

“Iya pa ini aldo udah mau masuk ke kamar mandi. Papa masih mau ceramah lagi”

“Yaudah cepetan nak papa tunggu”

Setelah Sholat tahajud papa menyuruhku untuk duduk dulu dan berdoa secara khusu’, papa melarangku untuk tidur lagi dan papa ku menyuruhku untuk menunggu sholat subuh juga. Papa membaca surat yasin dengan keras sedangkan aku masih mengantuk dan menganggukkan kepalaku.

“Aldo” Tegur Papa

“Aldo gak tidur kok pa” Gumamku

“Duduk yang bener”

“Pa Aldo beneran ngantuk banget pa. Aldo tidur bentar ya pa 10 menit aja pa”

“Aldo dengerin papa nak doa yang paling mustajabah itu sepertiga malam nak. Barangsiapa yang memohon doa pada sepertiga malam niscaya akan dikabulkan doanya”

“Iya pa”

Setelah sholat subuh dan membaca ayal al-Qur’an selembar aku langsung kembali tidur lagi. Aku tidur dengan nyenyaknya sampai aku bangun tepat jam setengah dua belas. Gila setengah hari aku tidur.

“Papa tumben gak bangunin Aldo”

“Papa tahu kalau anak Papa masih belum terbiasa di bulan Ramadhan” Kata Papa

“Aldo mandi dulu pa mau sholat dhuhur”

Setelah sholat dhuhur aku langsung menonton televisi kesukaanku yaitu film naruto. Tiba-tiba papa menghampiriku dan mematikan televisinya.

“Kok dimatiin sih pa” sahutku

“Gak baik nonton televisi. Mending kamu ngaji cari pahala yang banyak do”

Seharian ini papa terus saja menasehatiku, karena aku bosan dirumah aku langsung bilang ke papa aku mau ke rumah Adi ngerjain tugas. Papa langsung mengizinkanku, kenapa tidak dari tadi pagi aja aku seperti itu.

“Adi” Panggilku

Adi datang membukakan pintu

“Tumben main kesini?” Tanya Adi

“Iya nih bosen sama papa suruh cari pahala terus” jawabku

“Terus kesini alasannya apa”

“Ngerjain tugas sekolah”

“Gila kamu!! Bohong sama papa kamu dibulan Ramadhan” kata Adi sambil marah

“Habisnya aku bosen banget dirumah”

“Ya gak gitu juga. Ayah kamu mau memberikan amalan baik malah kamu bohong dengannya”

Seharian ini Adi marah-marah denganku karena aku bohong sama papa. Ternyata sama saja gak dirumah sendiri gak dirumah orang dinasehatin terus, Akhirnya aku tinggal tidur sampai sore. Adi membangunkanku dan menyuruhku untuk segera pulang.

“Mau kemana kamu Di”

“Kerumah kamu”

“Ngapain”

“Main aja”

“Ini kan udah sore kamu mau buka dirumahku”

“Lihat aja nanti”

Sampai di rumah Adi langsung menuju ke arah papaku yang memegang Al-Qur’an dan duduk disampingnya. Aku juga ikut mendekati papa dan duduk disampingnya.

“Om Aldo tadi bohong sama Om”

“Bohong apaan di kamu ngomong apasih” kataku dengan badan yang gemetar

“Aldo bohong apa Di” Tanya Papa

“Aldo kerumah Adi gak ngerjain tugas malah tidur, katanya dia bosan dirumah di nasehatin terus sama Om” Ujar Adi

“Kamu gak bohong Di sama Om”

“Enggak Om bulan puasa gini Adi gak berani bohong Om. Kalau begitu Adi pamit pulang Om mu cari Takjil”

“Iya nak hati-hati”

Papa langsung melihatku dengan tatapan yang sangat tajam, kalau dilihat seperti ekspresi yang benar-benar ingin meremasku. Hatiku berdegup kencang aku sangat takut banget sampai aku keluar keringat dingin.

“Papa memang gak tahu kalau tadi kamu bohong. Papa percaya sama anak papa” Kata Papa dengan nada yang sangat lembut

“Maafin Aldo pa” Jawabku dengan nada lega

“Tapi ingat satu hal Allah SWT selalu bersamamu. Allah mengerti apa yang kamu lakukan meskipun kamu sembunyi-sembunyi.” Ujar Papa

“Aldo janji gak akan ngulangin lagi pa”

“Papa gak butuh janji Do. Ingatlah nak setelah dunia ini masih ada dunia lain yang harus kamu jalani dan itu merupakan pertanggung jawaban atas apa yang kamu lakukan di dunia ini nak.”

“Iya pa Maafin Aldo”

“Bantu mama kamu nyiapin buat buka”

Aku langsung menuju ke Mama tanpa ganti baju dulu. Mama mendengarkan semua pe.bicaraanku dengan papa. Mama gak marah tapi mama memberikanku nasehat untuk tidak melakukannya lagi.

Setelah kejadian hari pertama puasa ini aku semakin rajin beribadah. Aku bangun awal saat saur dan setelah sahur aku tidak pernah tidur lagi. Aku sering membaca al-Qur’an bersama papa bahkan terkadang diluar rumah pun aku sempatkan untuk membaca Al-Qir’an.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *