Oleh: Muhammad Asri Aditia Herman
Pada minggu awal ramadhan si Ahmad diantar oleh Ayahnya ke masjid nurul iman untuk mengikuti pesantren kilat disana Ahmad banyak belajar tentang agama mulai dari belajar ngaji,cerita para nabi,dan tausiyah dari Usatadz. Ditengah perjalanan ahmad melihat seorang yang memungut sampah dari tong sampah”ayah siapakah orang mungut sampah itu yah?”(dengan penasaran ahamad bertanya kepada ayahnya) ayahnya menjawab”itu pemulung nak” kemudian ahmad bertanya lagi”untuk apa ia mencari sampah di situ yah?” ayahnya menjawab lagi”nak ia mencari sampah itu untuk dijual kembali kemudian hasil dari itu digunakan untuk makannya sehari-hari” tak terasa kemudian ahmad telah sampai dimesjid “aku belajar dulu yah”(sambil mencium tangan ayahnya) “oh ya belajar yang baik ya jangan nakal!” ahamad menjawab ” iya,assalamualaikum yah” “wa’alaikumussalam”.
Pada hari itu Ahmad dan teman teman diberikan tausiyah oleh Ustadz Rasyid dan pada kesempatan itu ustadz memberikan judul tausiyahnya tentang keutamaan bersedekah di bulan ramadhan ustadz rasyid mengatakan “kita sebagai seorang muslim haruslah tolong menolong sesama kita” kemudian ahmad bertanya kepada ustadz “stdadz aku mau nanya, siapa saja yang harus kita tolong?” ustadz menjawab” kita harus menolong orang yang fakir,miskin,anak yatim piatu,orang yang gak mampu” ahmad bertanya lagi”dengan apa aja sih kita menolongnya?” ustadz menjawab “ dengan uang boleh tidak harus dengan uang dengan tenaga boleh dengan pikiranpun juga bisa sebagaimana hadis nabi bersedekahlah kamu walaupun hanya dengan setengah biji kurma, udah jelas ahmad?” ahmad menjawab “udah stadz” kemudian ustad rasyid menutup tausiyahnya.
Waktu istirahatpun tiba ahmad dan teman-temanpun bermain di sekitar masjid ahmad bercerita kepada temannya”eheheh tadikan aku bertemu dengan seorang pemulung dijalanan ia lagi nyari sampah, tadi kan kata ustadz kita harus saling tolong menolong dengan sesama” siti menjawab” iya mad kita harus tolong menolong dengan sesama” ahmad bertanya “tapi gimana ya kita menolongnya?” anto menjawab “kita kan gak harus menolongnya dengan uang kan jadi kita gunain aja pikiran kita aja dulu baru dengan tenaga baru deh kita mendapatkan uangya gimana..?” siti menyahut” aku setuju banget dengan ide kami nto tumben kamu pinter..” “hehehe siapa dulu dong anto” ( anto tersenyum sendiri) merekapun berpikir bagaimana caranya agar mendapatkan uang, sitipun mendapatkan sebuah ide” aku tahu gimana kalau kita meminta sedekah.!!!”(dengan lantang) anto dan ahamad”haaaaa meminta sedekah???(penasaran)siti menjawab “ iya kita cari kardus bekas kemudian kita hias deh kita tulis kotak sedekah gimana.??? Ahmad”aku setuju banget dengan idemu itu siti jadi kapan dong kita buatnya???” siti menjawab “setelah pulang ini kita akan buat oke” ahmad dan anto”okeeeeeeeeee!!!!!!!”.
Setelah sholat zuhur berjemaah mereka pun pulang kerumah mereka masing masing sesampainya dirumah ahmadpun sibuk mencari cari kardus bekas sehingga kamarnyapun menjadi berantakan ibunya tak sengaja melihat “astaghfirullah ahmad apa yang kamu lakuin mad…?” ahmad kaget karena kamarnya berantakan “aku…aku… ku lagi nyari kardus bekas bu” (menundukan kepalanya) ibunya menjawab “oh kardus bekas coba kamu lihat digudang banyak tuh kardus bekas” lantas ahmad lari menuju gudang tak sengaja ahmad menabrak ayahnya yang sedang membersihkan gudang “ aduuuuhhhhhhhh…”(keduanya bertabrakan) “ahmad ngapain kamu?” ahmad menjelaskan maksudnya datang ke gudang ”aku tadi mau nyari kardus bekas kata ibu banyak digudang jadi aku langsung lari aja deh..” ayahnya memberikan kardusnya” ini kardusnya dua aja cukupkan?” ahmad menjawab”cukup yah” ayahnya penasaran dan bertanya”untuk apa kardus bekas ini mad? Ahmad menjelaskan “kardus ini aku mau gunain untuk meminta sedekah dan uangnya aku gunain untuk pemulung tadi yah” ayahnya kagum dengan anaknya “bagus anak ayah peduli sesama ini ayah ada uang lima puluh ribu”(sambil memberikannya kepada ahmad) ”makasih yah aku berangkat dulu ya assalamualaikum” “wa’alaikumussalam” ahmad pergi kerumah siti deng membawa kardus bekas siti dan anto telah lama menunggu, anto melihat ahmad”tu ahmad udah nyampe” sesampainya ahmad dirumah siti,siti bertanya”kok lama banget sih kayak keliling dunia aja” ahmad menjelaskan kenapa ia datang terlambat”maafin aku ya teman temna soalnya ku tadi sibuk mencari kardus baru dapet” siti dan anto mendengar penjelasan dari ahmad, anto menyahut”udah yuk kita hiasi kardus bekasnya” setelah mereka menghiasi kardus bekasnya merekapun berangkat untuk mencari bantuan “pak,buk,sedekahnya” mereka meminta sedekah sampai dengan menjelang berbuka puasa, anto kelelahan “udah aja yah aku capek nih bentar lagi buka puasa” ahmad menyarankan”yuk kita hitung aja berapa semua hasil yang kita dapat” setelah mereka meng hitung semua uangnya “jumlah uang seluruhya satu juta”(jawab siti) merekapun pulang menuju rumah mereka masing masing tanpa sengaja ahmad melihat si pemulung yang dilihatnya dipinggir jalan tadi “pak….pak….sini pak ini ada uang untuk bapak semoga berkah ya pak”(sahut ahmad) bapak pemulung itu berterima kasih kepada anak anak tersebut”terima kasih yah nak semoga kalian panjang umur,sehat selalu” secara kebetulan ustadz rasyid lewat dijalan tersebut “itukan ahamad,siti,dan anto”(ustadz menghampiri mereka) “ustadz!!!!!!”(merekapun kaget) ustadz merasa bangga kepada mereka “bagus inilah yang ustadz katakan saling tolong menolong dengan sesama sebagaimana firman Allah barang siapa mengerjakan kebaikan walaupun hanya sebesar biji zarrah maka kita akan melihat balasannya” “iya stadz”(mereka merasa bahagia) tak terasa waktu berbuka puasa telah tiba”yuk kita buka puasa ustadz yang traktir deh..” “ayo …..dan bapak ini juga ya stadz” ustadz menjawab”iya…iya…” itulah hikmah yang akan kita dapatkan jadi tolong menolonglah dalam kebaikan karena kebaikan itu akan membawa kita kesurga.