Oleh: Nur Dwi Oktaviani
Umat muslim di dunia sekarang sedang melaksanakan ibadah puasa. Puasa Eva tahun ini ada yang berbeda. Sebenarnya puasa tahun ini sama seperti puasa pada tahun sebelumnya yang smembedakan hanya di tahun ini Evi harus mengajarkan adiknya , Luvi yang masih berusia lima tahun untuk berpuasa juga. Saat hari menjelang siang di mana cuaca mulai menjadi panas dan gerah. Luvi pun meghampiri kakaknya yang sejak tadi berada di kamar.
”kak, Luvi haus banget nih…” keluh Luvi dengan badan yang lemas.
”sabar ya, Luv. Nanti kalo sudah dzuhur, kita salat dulu baru kita jalan-jalan,gimana?” Bujuk Evi agar Luvi semangat untuk melanjutkan puasanya. Luvi pun mengangguk setuju dan langsung balik ke kamarnya. Tidak lama kemudian adzan dzuhur berkumandang. Evi dan keluarganya pun langsung menunaikan salat dzuhur bersama. Setelah selesai salat dzuhur bersama, Luvi yang dari tadi sudah mulai kehausan mendekati Eva sambil berkata
”Kak Evi, kita jadikan mau jalan-jalan?”
”iya, jadi. Sudah sana siap-siap dulu.”
Luvi pun langsung meninggalkan ruang salat dan bergegas ke kamarnya untuk bersiap-siap.
”mau kemana sih, Vi? Senang banget tuh adikmu.” Tanya ibu.
”sesekali mau ajak Luvi jalan-jalan, biar puasanya Luvi nggak terlalu terasa. Evi mau siap-siap dulu ya, bu.”
”yaudah sana. Hati-hati nanti kalo berangkat.”
Evi pun bersalaman dengan ayah dan ibunya. Evi segera menuju kamar untuk bersiap-siap. Dari luar kamar kedengaran suara Luvi memanggil Evi.
”Kak Luvi… cepatan donk.” Sepertinya Luvi sudah tidak sabar.
”iya, tunggu sebentar.” Jawab Evi sambil merapikan jilbabnya.
”jangan teriak-teriak nanti kamu tambah haus loh.” Kata ayah memperingati Luvi.
”iya, yah” Evi pun keluar dari kamar.
”ayo, Luv. Kita berangkat sekarang. Udah siap kan?”
”ayo kak. Udah siap kok.”
Evi dan Luvi bersiap untuk berangkat. Sebelum mereka berangkat,mereka berpamitan kepada ayah dan ibu mereka.
”ayah, ibu. Evi dan Luvi mau berangkat dulu ya.” Ucap Evi berpamitan.
”kalian berangkatnya pakai apa?” Tanya ayah.
”tadi Evi udah order taksi online kok.” Ujar Evi.
”tuh sudah datang.” Tunjuk Evi kearah mobil yang berhenti tepat di depan rumahnya.
”yaudah hati-hati kalian. Evi jaga ya adiknya. Luvi juga jangan rewel.” Nasehat ibu sebelu mereka berangkat.
”siap, bu.” Ucap mereka bersamaan.
”yaudah sana jalan, kasian masnya nunggu.” Ucap ayah.
Mereka pun pamitan dan bersalaman kepada ayah dan ibu mereka. Lalu mereka keluar rumah menuju mobil yang dari tadi sudah menunggu mereka. Saat mereka ingin mendekati mobil itu, jendela mobil yang berada di bangku depan terbuka. Lalu ada lelaki paruh baya muncul di balik jendela tersebut.
”denga mbak Eva?” Tanya laki-laki itu.
”iya saya sendiri.”
”ke Rita Mall?” Tanya laki-laki itu tadi.
”iya, mas”
”silahkan, mbak”
Evi dan Luvi pun masuk ke dalam mobil tersebut. Mereka pun menikmati perjalanan itu. Tidak lama kemudian mobilnya pun berhenti.
”udah sampai, mbak”
ucap laki-laki itu. Evi pun mengeluarkan beberapa uang kertas dan memberikannya pada laki-laki itu sambil berkata” terima kasih, mas” laki-laki tadi pun mengambil uang yang diserahkan oleh Eva sambil berucap ” sama-sama,mbak.” Eva dan Luvi pun turun dari mobil dan masuk ke dalam Rita Mall. Saat mereka berkeliling Eva ingin mengajak Luvi untuk menonton film di CGV Cinemas, kebetulan saat itu sedang tayang film anak-anak.
”Luvi, mau gak nonton film terbaru di CGV Cinemas?”
”mau banget, kak.”
Mereka pun langsung menuju CGV Cinemas yang berada dilantai lima. Mereka pun menelusuri setiap lantai menggunaka eskalator. Sesampainya mereka di CGV Cinemas, Evi langsung memesan dua tiket untuk ia dan adiknya. Evi membeli tiket untuk jam 14:00 Wib yang berada di teater empat. Mereka pun duduk di kursi yang sudah disediakan. Tidak lama ada peringatan bahwa untuk penonton atau pengunjung teater empat agar segera memasuki ruangan.
”dek, ayo kita masuk.”
”ayo, kak.”
Mereka pun beranjak dari tempat tadi dan langsung menuju ke teater empat. Di sana sudah banyak orang yang akan menonton. Sebelum mereka masuk, ada petugas yang memeriksa tiket para penonton. Saat tiket mereka sudah diperiksa oleh petugas, mereka pun langsung masuk dan mencari nomor tempat duduk yang tertulis di tiketnya. Setelah beberapa jam berlalu, filmnya telah selesai. Mereka keluar dan melihat jam, ternyata sudah masuk waktu sholat ashar. Mereka kemudian menuju Masjid Agung yang berada di depan Rita Mall. Saat mereka meyebrang dan ingin memasuki masjid, Evi melihat ada bapak tua yang sedang meminta-minta, Evi pun mengambil selembar uang yang ada di dalam tasnya dan memberikan ke bapak tua itu.
”kak Evi kok ngasih uang ke bapak itu?” Tanya Luvi
”kita harus bersedekah ke orang yang lebih membutuhkan daripada pada kita.”
”yuk kita sholat udah mau iqamat tuh.” Ucap Evi.
Mereka melakukan salat ashar berjamaah. Setelah selesai sholat, Evi memesan taksi online untuk mereka pulang. Tidak berapa lama, taksi online yang Evi pesan ternyata sudah tiba di depan Mesjid Agung. Mereka berdua pun langsung menghampiri mobil tersebut. Mobilnya pun berjalan menuju rumah Eva dan Luvi. Sesampainya di rumah Eva dan Luvi, tarif yang harus dibayar adalah 13.000,00 Evi memberikan uang 15.000,00 .
”maaf, mbak. Saya gak ada kembaliannya.”
”yaudah, mas. Ambil aja kembaliannya.”
”yang benar, mbak? Saya jadi gak enak.”
”gapapa, mas. Ambil aja kembaliannya.”
”makasih banyak, mbak.”
”sama-sama, mas.”
Evi dan Luvi pun memasuki rumah mereka.
”assalamualaikum…” ucap Evi dan Luvi berbarengan.
”waalaikum salam.” Jawab ayah dan ibu.
”gimana tadi jalan-jalannya? Seru?” Tanya ibu.
”seru banget, bu.” Jawab Luvi bersemangat.
”tadi Luvi diajak ka Evi nonton film” Luvi menceritakan kepada ayah dan ibu.
”kalian udah salat ashar?” Tanya ayah.
”Alhamdulillah udah kok, yah” jawab Evi.
Evi pun menuju kamar mandi, harinya sangat gerah. Setelah ia selesai mandi ia pun berkemas dan membantu ibu untuk memasak untuk menu berbuka puasa.
***
Tidak lama adzan maghrib pun berkumandang.
”Alhamdulillah.” Ucap mereka bersamaan.
Mereka pun memakan kurma dan air putih. Luvi berpuasa seharian penuh.
”tuh kan, Luvi bisa puasanya seharian penuh.” Ucap ibu
”iya,bu. Besok Luvi puasa seharian penuh lagi ya, bu.”
”sip.” Ibu mengacungkan jempolnya.
***
Mereka pun bersiap untuk salat maghrib diisambung isya, taraweh dan witir. Mereka melakukan salat berjamaah di masjid dekat rumah mereka. Saat mereka melakukan salat, ada kotak amal yang diedarkan. Saat kotak amal berada di depan mereka, Evi dan ibu memasukkan uang ke dalam kotak amal.
”Luvi lihat ka Evi hari ini banyak mengeluarkan uang, emank kenapa, kak?”
”mumpung di bulan yang suci ini jadi kakak ingin bersedekah.”
”emank kakak tidak rugi?” Tanya Luvi dengan polosnya.
”tidak, karena orang yang bersedekah maka akan diganti berlipat ganda oleh Allah. Apalagi kalau bersedekah di bulan suci.” Jelas Evi.
”Luvi tau gak, keutamaan orang yang bersedekah?” Tanya ibu.
“gak.” Jawab luvi.
”keutamaan yang kita peroleh yaitu, Allah akan memuliakan kita, Allah akan menjanjikan banyak keutamaan dan balasan yang menakjubkan bagi orang-orang yang gemar bersedekah dan hanya merekalah yang membersihkan harta kita, karena di harta kita ada harta orang lain juga.” Jelas ibu.
”sekarang Luvi paham,bu. Mulai sekarang Luvi mau bersedekah juga.” Ucap Luvi.
”bagus deh kalau Luvi paham.” Ucap Evi.
” jangan pernah kalian sombong dengan harta yang kalian punya dan jangan pula kalian bermewah-mewah dengan harta kalian. Sisihkan sebagian harta kalian untuk bersedekah bagi mereka yang kurang mampu. Di harta kita itu juga terdapat harta mereka.”