Berkah Kedermawanan di Bulan Suci Ramadhan

Oleh: Apri Kuncoro

Rizki adalah seorang anak yang dilahirkan dari keluarga yang sederhana,ayahnya yang bernnama Abdullah Satari bekerja sebagai petani di sawah sementara ibunya,  bernama Mutmainah bekerja sebagai penjual makanan disebuah kedai kecil.Meskipun, dilahirkan dari keluarga yang sederhana  tidak membuat Rizki menjadi terpuruk, minder dan enggan menolong orang lain tetappi darrin kesederhanaan yang ia miliki justru membuat keluarga Rizki rajin sekali memberi bantuan kepada sesama yang sedang membutuhkan pertolongan serta, rajin memberikan infaq  dan sedekah kepada masjid.

Keluarga Rizki memang keluarga yang sangat agamis dalam kesederhanaannya ia tetap tidak segan untuk berbagi, itu semua bisa terjadi karena Keluarga Rizki menerapkan prinsi-prinsip kehidupan yang diajarkan dan dicontohkan oleh Keluarga Rosululloh SAW dan sahabat-sahabatnya terutama  sahabat Usman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib kedua sahabat nabi tersebut, menjadi inspirasi bagi keluarga Rizki untuk tetap berbagi walaupun hidup dalam keserhanaan.

Sejak dahulu, Rizki bercita-cita  ingin memberangkatkan kedua orang tuanya beserta dirinya sendiri pergi menunaikan ibadah Haji dan Umroh ke Kota Suci Makkah dan Madinah namun, untuk mewujudkan semua tu, bagi Rizki bukanlah hal yang mudah krena kondisi perekonomian keluarganya. Walaupun begitu tidak membuat Rizki menyerah dalam berusaha untuk mengumpulkan uang dan juga banyak berdoa kepada Alloh SWT dengan tetap konsisten menjaga kedermawananna. Di hari biasa Rizki dan keluarganya suka memberi uang kepada anak yatim iatu dan orang-orang yang lebih membutuhkan semeentara bila memasuki hari atau bulan istimewa seperti Bulan Suci Ramadhan porsi sedekahnya bisa menjadi lebih banyak.

Saat itu, Bulan Ramadhan telah memasuki hari ke 10 sore harinya Rizki disuruh ibunya pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan yng digunakan untuk membuat kolak untuk dijual sebagai takjil.

“Nak tolong belikan ibu gula merah vanili pisang ubi dan kelapa dipasar untuk membuat kolak!” kata Ibunya

“Baik bu,,,” jawab Rizki

Riki segera bergegas untuk membeli bahan-bahan tadi ia mengambil sepedanya untuk di kendarai menuju pasar sesampainya di pasar ternyata secara tidak sengaja Rizki melihat tetangganya yang bernama Rika sedang berbelanja dan tiba-tiba Rika dihampiri oleh seorang nenek tua yang membuuhkan uang untuk membeli makanan berbuka puasa namun bukannya nenolong nenek tersebut, Rika justru memaki dan mengusr nenek tersebut dengan kasar.

“Heh nenek tua jika kamu menginginkan sesuatu mmaka bekerja jangan bisanya hanya minta-minta saja! ingat baik-baik ya nek di dunia ini tidak ada ya ng gratis jadi jika, nenek ingin sesuatu harus giat bekerja jangan minta-minta. Sekarang lebih baik nenek pergi dari hadapanku !” hrdik Rika pada nenek tua itu.

Melihat nenek yang sedang membutuhkan perolongan denfgan cepat Rizki segera menolongnya dengan memberikan uang pada nenek tua itu untuk membeli makanan buka puasa. Namun sebelum memberikan uang pada sang nenek, Rizki berfikir “Jika aku memberikan uang ini pada nenek maka uang untuk membeli bahan-bahan membuat kolak akan berkurang…?” Tapi, Rizki teringat kata-kata ibunya

“Jika kita sedang memiliki rezeki kemudian, ada orang yang membutuhkan maka jangan pikir pnjang untuk menolong dengan  menberikan  apa yang kita miliki”

Tanpa banyak berpikir Rizki segera meberikan sebagian uangna kepada sang nenek dan nenek itu sangat senang sekali

“Ahamdulillah terima kasih banyak nak semoga Alloh membalas kebaikanmu dn mengabulkan segalahajatmu.” doa sang nenek pada Rizki Melihat Rizki yang sedang memberikan uang pada sang nenek Rika berkata dengan nada menghina

“Heh Rizki tidak usah berlaku sok baik deh! untuk makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari saja keluargamu masih susah pakai nolongin orang segala! lebih baik simpan saja uangmu itu daripada kamu memberikannya pada sang nenek yang bisanya hanya minta-minta saja.’

Mendengar hinaan Rika, Rizki terdiam sejenak dan kemudin berkata

“Aku hanya melakukan kewajibanku sebagai seorang muslim dan  menolong sesama manusiayang sedang membutuhkan pertolongan”

Rika kemudian membalas perkataan Rizki dengan sinis

“Dasar orang susah!”  Rikalalu ia pergi meninggalkan Rizki dan nenek tua itu.

Rika adalah seorang gadis yang terlahir dari keluarga kaya raya sehingga,membuatnya sering menyombongkan diri dan menghina orang lain yang tidak sepadan dengannya

Sementara itu, setelah diberi uang oleh Rizki  sang nenek tua bergegas pergi untuk membeli mkanan berbuka puasa dan Rizki segera pulang ke rumahnya hanya dengan membawa gula merah dan vanili karena pisang, ubi, dan kelapanya tidak bisa terbeli. Sesampainya diruma Rizki langsung menceritakan peristiwa yang dialaminya di pasar. Ibunya berkata

“Sudah tidak apa-apa nak apa yang kamu lakukan itu adalah hal yang sangat baik.” kata sang Ibu

“Ayah bangga pada apa yang kamu lakukan nak” tambah Ayah

Waktu berbuka puasa tiba, Rizki sekeluarga segera berbuka, setelah selesai ia bersama Ayah dan Ibunya pergi menunaikan ibadah sholat tarawih di Masjid sekitar tempat tingggalnya.

Keesokan harinya Ayah Rizki pergi ke pasar untuk membeli  peralatan pertanian sungguh tidak disangka saat tiba di koperasi pertanian yang ada di pasar pihak koperasi sedang mengadakan undian berhadiah paket Umroh untuk 3 orang saat undian sedang di undi tiba-tiba keluarlah nama Pak Abdullah Satari mendengar itu Ayah Rizki sangat bahagia dan melakukan sujud syukur dan memberitahu kabar bahagia ini pada Rizki dan Ibunya. Rizki dan Ibunya sangat terharu mendengar berita itu dan pada tanggsl 20 Ramadhan Rizki sekeluarga berangkat menunaian Ibadah Umroh. Itulah seklumit kisah tentang Berkah Ramadhan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *