Oleh: Ibnu Muhammad Afrizal
Siang itu kegiatan belajar di sekolah berjalan seperti biasa. Tetapi berita yang amat menyenangkangkan menyapa telingaku. Saat aku berada didepan masjid sekolah tiba-tiba salah seorang guru IPS di sekolahku menghampiri diriku dan mengatakan “Selamat ya, hasil OSNnya sudah keluar, kamu dapat juara satu”. “Wah, alhamdulillah. Terima kasih bu, informasinya”. Kataku pada beliau.
Berita kemenangan itupun tersebar hingga ke seluruh warga sekolah. Mulailah namaku semakin dikenal dikalangan para guru di sekolahku. Maklumlah karena disekolahku, aku yang pertama kali memenangkan OSN pada mata pelajaran tersebut. Akupun mewakili kabupatenku untuk maju ketingkat provinsi.
Ketika yang lain sibuk berlibur karena sedang ada penyelenggaraan ujian sekolah. Aku sibuk dengan belajar dan belajar untuk menghadapi OSN tingkat provinsi tersebut. Tapi memang tidak ada yang sia-sia. Akhirnya pada hari yang ditentukan pun aku berangkat dengan diantar guruku menuju lokasi yang akan digunakan untuk penyelenggaraan OSN tersebut. Akupun mendapatkan uang saku dari kabupaten dan sekolahku.
Sesampainya di hotel tempat akan berlangsungnya OSN aku beristirahat. Karena malamnya akan diselenggarakan seminar pra OSN. Tibalah hari H, OSN tersebut berlangsung dengan sengit, semua peserta sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Ternyata ada beberapa nomor yang memang sangat sulit, sehingga akupun tak bisa mengerjakaannya. Akhirnya waktupun berakhir, setelah itu aku menerima piagam penghargaan sebagai tanda telah mengikuti OSN tersebut. Setelah dijemput guruku aku pulang.
Hari demi hari berganti, waktu demi waktu berlalu, akhirnya keluarlah pengumuman kejuaraan OSN tingkat provinsi yang aku ikuti. Ternyata memang benar belum rezekiku, namaku tidak tercantum di sana. Saat aku kembali masuk sekolah, aku menghampiri guruku dan berkata “Maaf bu belum bisa membanggakan sekolah”. “Kamu itu sudah membanggakan sekolah, tidak apa-apa dilain waktu dan kesempatan pasti bisa”.
Walaupun belum diberi kemenangan, tapi sungguh itu adalah pengalaman yang luar biasa menurutku.Tanpa terasa kini telah memasuki Bulan Ramadhan, karena memang jarak waktu aku mengikuti OSN dengan bulan Ramadhan hanya beberapa minggu.
Ketika aku membaca keutamaan Bulan Ramadhan, terfikirkan olehku untuk mendermakan uang yang aku peroleh dari OSN yang aku ikuti. Karena aku meyakini bahwa semua ini bukan semata-mata karena usahaku sendiri tetapi karena Allah memang menghendaki hal itu. Akhirnya aku memutuskan untuk mendermakan semua uang yang aku peroleh karena OSN tersebut. Sebagian untuk infak masjid dekat rumahku dan sebagiannya lagi untuk diberikan kepada anak yatim.
Karena dengan bersyukur aku yakin bahwasannya Allah akan menambahkan nikmat bagiku. Apalagi ini adalah Bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan keberkahan. Sehingga dengan dermaku yang tak seberapa itu akan menghasilkan pahala yang berlimpah.