Oleh: Mia Herawati
Terik surya hampir sembunyi pada gelayut awan,tak terbantah lembayung merah memancar di langit senja,keindahan lembayung senja begitu menawan memikat hati setiap mata yang memandangnya,riuh besi-besi berjalan masih hilir mudik menyapa kota,beruntung suara riuh tersebut masih kalah oleh lantunan Kalam Illahi yang bergema di setiap rumah Allah,menandakan tak lama lagi kebahagiaan umat muslim untuk berbuka puasa setelah seharian penuh menahan hawa nafsu akan segera berakhir.Tetapi tidak dengan pemuda berkulit putih yang mengenakan pakaian khas negeri sakura di musim panas itu,ia masih bergelut dengan kamera dan terus memotret indahnya lembayung senja daripada menyibukkan diri menyiapkan makanan seperti kebanyakan orang di sekitarnya.Pria berkulit putih dan berparas tampan itu bediri tak jauh dari “Shiba Alms Restaurant”.Seorang anak berpakaian sedikit kumal menyapanya dengan nada agak kesal.
“hei kak,sedang apa disitu?kalau mau ikut mengantri yang benar dong,kami juga ingin mengantri” Pria itu tak menggubris ocehan sang anak dan terus memotret.
“kak,kakak dengar kami tidak?kami jadi sulit mengantri”
Akhirnya pria itu menyadari kalau ia berdiri di tengah kerumunan orang yang sedang mengantri
“apa-apaan ini?kenapa jadi ramai begini?”
“kan tadi kami sudah bilang,kalau mau mengantri yang benar”
Seorang anak yang lain ikut berbicara karena merasa kesal oleh pria yang sedari tadi bergerak layaknya fotografer yang sedang memotret para model di tengah orang yang tengah mengantri.
“apa?ngantri?tidak tidak dek,aku sedang tidak mengantri,maaf ya maaf ,kakak tidak tahu.kalau begitu kakak keluar dari sini ya?”
“oh yasudah kalau begitu”
Pria itu keluar dari antrian dan merasa bingung karena melihat restaurant yang ada di depannya itu menjadi sangat ramai bahkan banyak yang mengantri hingga ia sendiri tak menyadari saking cepatnya orang orang tersebut berdatangan untuk ikut mengantri di depan restaurant tersebut.
“aneh,kenapa restaurant itu cepat sekali ramainya ya?padahal tadi aku berdiri di depan restaurant itu,restaurantnya sepi- saja,bahkan tidak ada pengunjung”
Melihat pria itu kebingungan seorang gadis berpakaian gamis putih dengan jilbab putih terulur menghampiri pria tersebut,gadis itu bertanya dengan bahasa Inggris karena ia tahu wajah pria tersebut begitu asing dan tidak terlihat seperti wajah orang Indonesia,ia kahawatir jika pria tersebut tak paham berbahasa Indonesia.
“excuse me,there is can me help to you?”
Pria tersebut kaget bukan main melihat seorang gadis cantik tiba-tiba berada di hadapannya,
“aigo, kamu mengagetkanku saja”
“kamu bisa bicara bahasa Indonesia?
“ya,aku bisa.”
“hm..oh kalau begitu maaf saya telah mengagetkan mu,oh iya ada yang bisa saya bantu?”
“ha,iya iya aku mau tanya,kenapa restoran ini ramai sekali ya,padahal beberapa menit yang lalu sepi,bahkan tidak ada pengunjung?”
Gadis tersebut menjawab dengan tawanya yang tertahan
“kenapa kamu tertawa?
“iya,karna kamu lucu,”
“lucu?apanya yang lucu?
“ok,sebelum saya jelaskan saya mau tanya,apa kamu muslim?”
“aku?muslim?oh itu,hmm…i..ya ..aku muslim”
“oh alhamdulillah,kalau begitu kamu puasa kan?”
Pria tersebut bingung menjawab pertanyaan dari sang gadis,ia bahkan tak mengerti tentang puasa,puasa yang sering dijalani oleh kedua orangtua nya tapi ia sendiri tak melakukannya.
Ribuan pertanyaan seakan menyergap otak nya,perdebatan hebat terjadi dalam hatinya
“puasa?muslim?ottoke? Aku tak bisa menjawab,dulu aku muslim,tapi sekarang aku sendiri tidak tahu aku ini muslim atau bukan,gadis ini sangat cantik,aku suka sekali melihatnya,jika gadis ini tahu aku bukan muslim kira kira apa yang akan terjadi ya,aigo ottoke?”
Sang gadis masih menunggu jawaban pria tersebut,ia sangat penasaran apakah pria tampan berkulit putih yang mengaku muslim itu menjalankan kewajiban nya berpuasa di bulan ramadhan atau tidak?.
“hei,kenapa bengong,apa pertanyaan saya kurang jelas?”
“oh,iya iya maaf,tidak usah di ulang ,hmm,.i..ya..saya pu..pu..puasa,ya puasa,saya puasa”
“oh syukurlah,kalau begitu mari kita pergi ke restoran itu,nanti akan saya jelaskan kenapa restoran ini ramai”
“ok tapi,ah kenapa harus ke restoran itu,kamu lihat.itu ..itu..,ramai sekali,capek lah kalau harus mengantri”
“pokoknya ikut saja”
Gadis itu berlalu meninggalkan pria tersebut dan berjalan menuju restoran yang sedari tadi membuat pria berkulit putih itu kebingungan,dengan perasaan kesal pria tersebut akhirnya menuruti perkataan sang gadis untuk pergi ke restoran itu,gadis itu berjalan melewati orang-orang yang sedang mengantri,pria tersebut semakin heran karena dengan mudahnya gadis itu menerobos orang orang yang sedang mengantri,bahkan orang-orang yang sedang mengantri tersebut memberi jalan.
“loh loh,kenapa mereka memberi jalan pada kita?”
“karena kamu tamu istimewa” gadis itu kembali menahan tawanya melihat tingkah pria yang sangat menggelikan tersebut.
“huah,daebak.Aku merasa terhormat hari ini,bisa bertemu gadis secantik kamu dan menjadi tamu kehormatan.Tapi tunggu,apa hubungannya tamu istimewa dengan restoran ini,padahal tadi mereka mengusir ku karena tidak mengantri dengan benar”
“duduklah akan saya jelaskan”
“oh baiklah”
Seorang pelayan mempersilahkan mereka duduk dan membuat pria tersebut semakin heran dengan apa yang terjadi,lembayung merah dalam senja menemani hangatnya suasana dibulan yang penuh keberkahan,bulan dimana seluruh amal ibadah dilipatgandakan oleh Sang Khaliq.
“jadi pertama kita berkenalan dulu,perkenalkan saya Shashiba Khadijah”
“aku Park Yeoun Cheoul dari Seoul,aku datang ke Indonesia karena sedang mengunjungi nenekku,sekaliguus aku ingin mencari informasi yang menarik untuk jurnal yang sedang aku kerjakan.Aku sangat menyukai pemandangan di Indonesia terlebih aku juga bangga menjadi bagian dari Indonesia,ibuku berasal dari daerah sini dan ayahku berasal dari Seoul,sejak kecil aku tinggal di daerah ini,setelah lulus SD aku dan kedua oramg tua ku pindah ke Seoul,makanya aku bisa berbahasa Indonesia karena aku tinggal lama di sini,oh iya apa kita tidak berjabat tangan?”
“ok, aku mengerti.Selamat datang Park Yeoun Cheoul,maaf sebagai seorang muslim yang baik,kita tidak boleh bersentuhan dengan yang bukan mahramnya,aku rasa kamu tahu itu,karena kita sama sama muslim bukan?”
Wajah pria berkulit putih itu memerah,ia merasa malu berhadapan dengan gadis dihadapannya,ia mencari cari alasan untuk menghadapi rasa malunya,padahal ia sama sekali tidak mengerti tentang mahram yang dibicarakan oleh Shiba.
“ah iya,aku lupa,kalau begitu dimulai saja penjelasannya?”
“baiklah,jadi restoran ini ramai karena seluruh pengunjung yang datang akan mendapat makanan gratis,di bulan selain bulan ramadhan restoran ini memberikan makanan gatis pada hari jum’at,senin dan kamis,untuk hari jum’at restoran ini melayani free full dari pertama buka hingga tutup,di hari senin dan kamis restoran ini gratis dari pukul 18.00 hingga waktu maghrib habis.Sementara di bulan Ramadhan seperti sekarang,restoran ini satu bulan penuh akan memberikan makanan gratis untuk umum saat waktu berbuka akan tiba,begitu Yeoun Cheoul”
“oh sekarang aku mengerti,tapi apa pemilik restoran ini tidak rugi ya memberikan makanan gratis seperti itu” pria berkulit putih tersebut secara tidak sadar mulai kagum pada pemilik restoran tersebut,ia penasaran dan memanggil salah satu pelayan restoran kemudian menanyakan tentang siapa pemilik restoran tersebut .
“maaf pak,orang nya ada di hadapan bapak sendiri,Bu Shiba inilah pemilik restoran Shiba Alm Restaurant bahkan sekarang restoran Bu Shiba telah memiliki banyak cabang yang tersebar di seluruh Indonesia serta memiliki sistem pelayanan yang sama yaitu mengutamakan sedekah pada yang membutuhkan”
Bukan main kagetnya pria berdarah campuran tersebut saat mengetahui orang yang ia kagumi ada di hadapannya sendiri.
“oh jadi kamu pemiliknya,wah..daebak,pantas saja orang orang disana memberikan jalan untuk kita,ternyata itu bukan karena aku,tapi karena kamu,ok Shiba sekarang jelaskan kenapa kamu membagikan makanan gratis kepada mereka?
“Ternyata pelayan tadi tak pandai menjaga rahasia,baiklah terpaksa akan saya jelaskan.Entah kenapa inilah kebahagiaan saya,ketika saya bisa membantu mereka yang membutuhkan terlebih mereka adalah saudara kita sendiri,sejak kecil saya merasakan bagaimana sulitnya mendapatkan makanan,aku tidak mau mereka merasakan hal yang sama.Sekarang restoran ini adalah ikhtiar saya untuk mendapat ridho Allah sambil saya menggerakan usaha untuk biaya hidup selama saya hidup di dunia.
Yeoun Cheoul benar benar kagum dengan sosok wanita yang berada di hadapannya tersebut,tidak hanya parasnya yang begitu cantik,namun kecantikan hatinya juga begitu indah.Ia seakan menemukan sesuatu yang begitu istimewa dan belum pernah ia temukan sebelumnya terutama di Seoul
“Itu benar-benar luar biasa Shiba,oh iya ngomong ngomong apa kamu sudah menikah?”
“belum”
Ribuan bunga seakan menghujani hatinya yang dilanda kegersangan,Shashiba Khadijah sangat jauh berbeda dari ribuan gadis yang pernah ia temui sebelumnya,saat berada di dekat Shiba hatinya merasa tenang dan damai,walaupun jilbab dan baju longgar yang ia kenakan sedikit tidak menarik perhatian para pria seperti layaknya gadis gadis yang ia temui di Seoul, tapi justru itulah yang memberikan kedamaian di hati Yeoun Cheoul,kecantikan paras dan hati Shiba mampu mengalahkan kecantikan mereka yang berpakaian ketat dan dan serba terbuka hingga mengundang syahwat dan merusak jiwa para lelaki yang terjerat umpannya.
“Cheoul,sebentar lagi adzan maghrib.Kamu berbuka saja di sini,silahkan pesan makanan apapun,dan ini gratis untuk tamu istimewa dari Seoul.”
“Tapi,sebelum itu aku akan jujur padamu Shiba,sebenarnya aku tidak puasa,aku memang muslim tapi semenjak aku pindah ke Seoul aku tidak pernah shalat ataupun puasa seperti apa yang kamu dan kedua orangtuaku lakukan,namaku sebenarnya adalah Muhammad Al-faruq,Park Yeoun Cheoul adalah nama panggilanku di Seoul.Setelah mengenal mu akhirnya aku sadar aku telah melakukan kesalahan yang begitu besar,aku menyesal,aku ingin bertaubat,apa Allah mau mengampuni dosa-dosa ku yang begitu besar Shiba?” kedua mata Yeoun Cheoul atau Al-Faruq basah oleh air mata penyesalan yang begitu tulus dari hatinya.
“Masya Allah,namamu begitu indah.Allah telah membukakan pintu hidayah kepadamu,Allah itu Maha Pengasih Maha Penyayang sebesar apapun dosa-dosa kita,Ia akan ampuni selagi kita bertaubat dengan benar dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.”
“Shiba kamu adalah orang yang selama ini aku cari,aku merasa jiwa ku ini begitu miskin dan kacau,begitu aku melihatmu aku merasa tenang dan damai,aku ingin menikah dengan mu,tapi aku yakin kamu tidak akan menerima ku karena aku begitu kotor,tak pantas bersanding dengan mu yang begitu bersih dan suci”
“ashtagfirullahaladzim,jangan berbicara seperti itu,aku juga hanya seorang makhluk hina tak tak memiliki apa-apa,segala yang kita miliki hanyalah milik Allah,Insya Allah jika kita memang jodoh kita akan bersatu menjadi sepasang kekasih,jika memang kamu adalah jodohku aku yakin kamu adalah orang terbaik yang Allah takdirkan untukku,jika kamu benar benar ingin menikahi ku temuilah kedua orang tua ku”
“apa kamu serius Shiba?
“Ya aku serius”
“satu tahun lagi aku wisuda,aku akan belajar memperbaiki diri agar pantas bersanding dengan mu,besok aku kembali ke Seoul,aku harap kamu mau menungguku kembali satu tahun lagi,dan aku akan menemui orang tua mu sebagai seorang pemuda muslim yang baik” Panggilan Illahi datang menyeru seluruh alam untuk segera melaksanakan titah dari Sang Khaliq,seluruh umat muslim di dunia mulai menyantap hidangan keberkahan berisi Rahmat Ilahi yang di taburkan ke seluruh alam semesta,mereka yang bersyukur akan mendapatkan limpahan keberkahan yang berlipat ganda,semua orang yang mengantri di depan restoran Shiba Alms telah berkurang,sebagian lainnya menyantap makanan di restoran tersebut.