Lailatul Qodar

Oleh: May Rose Indah Pratiwi

Dibulan yang penuh berkah ini kami semua melaksanakan ibadah puasa dibulan Ramadhan. Bulan ini adalah bulan yang kami tunggu-tunggu, karena dibulan ini kami bisa bertaubat dengan sungguh-sungguh meminta ampun kepada ALLAH SWT. Saya bersyukur karena saya masih bisa menjalankan ibadah puasa tahun ini.

Pukul 02.00 aku dan keluargaku bangun untuk melaksanakan Shalat tahajud dan untuk sahur. Kami makan dengan seadanya namun makanan itu sungguh enak jika disyukuri dan kita makan bersama-sama.

Azan Subuh pun berkumandang, kami semua Shalat berjamaah. Sehabis Shalat subuh aku pun belajar sebentar lalu aku bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

Dihari pertama puasa hari begitu panas sehingga kami merasa haus, namun dengan keimanan yang kami punya kami bersabar untuk menunggu buka puasa, hari pertama memang selalu berat. Hari demi hari bisa kami lalui. Dan sampailah kami pada malam yang paling baik dari seribu bulan. Ya inilah yang namanya malam Lailatul Qadar dan sebagaimana yang telah digambarkan dalam Al Qur’an. Dan malam ini juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al-Qur’an. Disini kami tidak boleh menyia-nyiakan malam yang baik ini. Kami melakukan lebih banyak ibadah seperti baca Al Qur’an, sholawat, baca istighfar dan lain sebagainya. Kami tidak tahu kapan adanya Lailatul Qadar itu. Allah SWT. sengaja merahasiakan kapan sesungguhnya malam itu terjadi. Tujuannya, agar para hamba-Nya bersungguh-sungguh untuk beramal di setiap malam pada bulan Ramadhan. Namun demikian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tetap menjelaskan kepada umatnya tentang kapan waktu yang tepat untuk mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar. Dalam beberapa riwayat, beliau memerintahkan para sahabatnya agar mencarinya pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, terutama di malam-malam yang ganjil.

Dan tanda-tanda terjadinya Lailatul Qadar yaitu yang pertama udara atau angin pada malam itu terasa tenang. Tidak terlalu dingin dan tidak pula terasa panas. Yang kedua matahari di pagi harinya tidak begitu panas dan berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru. Yang ketiga malam tersebut tampak cerah dan terang. Dan yang terakhir Ibadah pada malam tersebut akan terasa lebih tenang dibandingkan di malam-malam yang lain, sebab malaikat turun pada malam tersebut.

Dan karena hal tersebut kami berlomba-lomba dalam mencari pahala untuk bekal kami di akhirat nanti. Dan tak terasa bulan puasa begitu cepat berlalu, kami sedih karena bulan yang penuh berkah ini telah berlalu, dan kami melaksanakan Shalat Idul Fitri di masjid dekat rumah. Sehabis Shalat kami pun bersalam-salaman sambil saling meminta maaf. Dan bulan Ramadhan pun berakhir.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *