Ramadan di Sekolah

Oleh: Amaliya Akmad

Ramadan 2013 adalah Ramadan pertama bagiku menyandang status anak SMA, kala itu aku baru mengikuti masa bimbingan dan orientasi siswa. Diawal puasa dengan kegiatan padat memang terasa cukup berat bagiku tapi, aku enggan untuk membatalkan puasa dihari itu walaupun banyak teman sebaya di sekelilingku bisa makan sesuka mereka namun aku tetap enggan untuk membatalkan puasa walau terik mentari diatas langit begitu menyengatku.

Dan waktu yang paling membuatku bahagia adalah ketika waktu senja tiba, kenapa? karena diwaktu itu seluruh peserta mabis berkumpul dilapangan sekolah, duduk berbaris sesuai kelompoknya masing-masing. Lima menit sebelum beduk adzan maghrid di kumandangkan, masing-masing dari panitia perkelompok memberikan satu nampan gorengan dan satu cup besar es campur dingin dan yang membuat perasaan ku geli dan tertawa adalah ketika satu  gorengan yang diambil dari nampan itu dibagikan dengan cara di oper dari orang paling depan hingga ke orang yang paling belakang dan hebatnya lagi aku adalah peserta urutan ke tiga dari belakang yang otomatis gorengan yang aku dapatkan adalah gorengan yang sudah di pegang dari tangan yang satu ketangan yang lainya, dalam satu kelompok berjumlah sekitar 30 orang jadi sudah berapa tangan orang yang memegang gorenganku?

Tidak usah dipikirkan karena pada waktu itu aku lebih memilih memberikannya pada seorang teman yang duduk di depanku, anggap saja itu adalah sebagian kecil dari amal baik dibulan suci. Setelah masing-masing mendapatkan makanan dan minuman dan terdengar suara Adzan maghrib berkumandang, waktunya kami semua berbuka puasa menanggalkan haus dahaga.

Hari terakhir masa orientasi siswa, kami diajak oleh para panitia untuk membagikan takjil pada warga sekitar atau para pejalan kaki yang ada diluar lingkungan sekolah. Setiap gugus mencari jalannya masing-masing, kala itu panitia membawa gugus kami menyebrang jalan raya hendak ke pasar Ciruas yang jaraknya sekitar tiga kilometer dari sekolah. Disetiap jalan kami menebar senyum dan memberikan takjil kepada orang yang berpapasan dengan kami tapi, sudah hampir dua kilometer aku berjalan aku masih belum memberikan takjil pada siapapun ketika hendak aku berikan justru sudah ada seseorang yang memberikannya dahulu. Takjil yang masih aku genggam di tangan kanan, aku bingung akan memberikannya pada siapa tapi, ketika berbalik arah kendak pulang ke sekolah dijalan aku bertemu seorang Ibu yang menggendong anak banyinya memperhatikan kami para siswa yang berkeliling membagikan takjil dijalan kemudian aku hampiri dia dan aku berikan takjil itu padanya, aku katakan “Ini ada takjil untuk buka puasa, buat Ibu” dan terlihat Ibu itu hanya diam menatapku dan sesekali melirik pada takjil yang sudah di tangannya itu

Aku tersenyum menatap anak perempuannya dan ku katakan “Cantik, nanti jadi anak baik yah” ujarku sembari memegang tangan mungil anak itu

Terdengar suara percakapan dari kedua panitia yang membimbing kami dari arah belakangku, dan ku lihat tandanya mengatakan segera untuk balik ke sekolah lalu aku katakan “Dadah” pada Ibu itu dan anak perempuan kecil yang ada di gendongannya, untuk memberikan tanda terakhir perjumpaan kami dihari itu. kemudian aku pergi melanjutkan perjalananku menuju sekolah. Setibanya di lingkungan sekolah kami di arahkan untuk memasuki gedung serba guna yang terletak di lapangan belakang sekolah, disana kami melaksanakan buka puasa bersama dan salat jama’ah bersama setelah itu guru agama yang ada di sekolah mengajak para siswa mos untuk mengaji bersama. Rasanya bulan Ramadan kali ini penuh berkah dan keseruan selain bahagia bisa diteriama di sekolah impian akupun bahagia karena bisa merasakan indahnya bulan ramadan bersama teman-teman baru, lingkungan sosial yang baru dan belajar banyak hal tentang Ramadan kala itu.

 

Puisi untuk Ramadhan

Dia datang hanya satu kali dalam setahun

Dia membawa berkah disetiap kedatangannya

Aroma syurga tercium diawal bulan Ramadhan

 

Dia adalah pembawa kedamaian

Setiap hari dibulanya adalah amal

Keceriaan selalu terasa dibulan Ramadan

 

Setiap orang berlomba untuk kebaikan

Mengambil satu pahala yang dapat dilipat gandakan

Semoga ditahun depan kita bisa bertemu lagi dengan Ramadan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *