Oleh: Dayfri Irmawan Adinata
Saat itu suasana kampus sangatlah sepi terlihat fitri sedang duduk sambil mengisi pertanyaan di lembar soal ujian yang tengah ia baca. Kala itu ia duduk di barisan nomor dua didepannya terlihat dosen mata kuliah auditing sedang menatapnya “mau sampai kapan kamu disitu, semua mahasiswa di kelas ini sudah keluar sedari tadi sedangkan kamu masih duduk disitu!” katanya tegas kepada fitri. Kemudian ia pun menjawab “iya,pak. Sebentar lagi saya selesai kok”. Sambil mengisi tanggal yang kala itu hari sabtu tanggal 9 juni 2018. Ia-pun segera membereskan semua berkas soal ke dosennya dan selepas itu ia pergi. Kala itu dia benar – benar bingung kerena tidak ada satupun soal yang bisa ia jawab, sebuah masalah dan kesedihan sedang dialaminya. Ia baru saja putus dari pacarnya karena perselingkuhan dengan wanita lain, kemudian ia baru saja di pecat dari pekerjaannya. Kadang ia berpikir kenapa ibunya harus pergi meninggalkannya dan ibunya memilih bekerja menjadi TKW di luar negeri dulu, sedangkan ayahnya hanya menerima uang saja dari ibunya bahkan ia habiskan untuk minum – minuman keras dan pergi bersenang – senang dengan banyak wanita. Sambil mengingat kejadiaan dulu ketika masih kecil dan saat ayahnya belum masuk penjara. “sedang apa kamu disini?” Tanya rini yang merupakan sahabat baik dari fitri. “aku sedang bingung, aku sedang merindukan seseorang, aku sebenarnya ingin menceritakan hal ini ke kamu tetapi jangan disini” katanya. Kemudian rini menyarankan agar mereka berbicara di kantin “gimana kalau kita ke kantin saja?”. Kemudian mereka berdua berjalan menuju kantin di kampus tersebut. Dan fitri-pun mulai menceritakan kejadian yang ia alami saat kecil dulu.
Kala itu tahun 2001 mungkin fitri masih berumur 5 tahun kala itu mereka masih berada di Indonesia dan belum pergi ke luar negeri dan ibunya belm bekerja menjadi TKW. Tengah malam ibunya yang bernama ibu siti akan segera tidur dengannya karena sebelum subuh ibu siti harus bangun untuk menyiapkan sahur dan paginya ia harus pergi mencuci pakaian karena ia seorang pembantu rumah tangga di perumahan grand indah permai. “ayo,nak waktunya kamu tidur karena besok ibu harus menyiapkan sahur” katanya. Kemudian fitri-pun bertanya kepada ibunya “sahur itu apa,bu?” tanyanya yang masih kebingungan menafsirkan arti sahur, buka, dan puasa. Ibunya menjawab “sahur, buka, maupun puasa adalah kewajiban setiap muslim dan kewajiban kamu ketika sudah baligh nanti”.
Karena masih bingung, ia-pun bertanya lagi “kenapa kita harus menunaikan kegiatan – kegiatan tersebut?”. “ini sebuah bentuk ibadah dan rasa cinta kita kepada Allah SWT. Dan nantinya kamu akan mendapatkan pahala dari kegiatan tersebut”. Tiba – tiba terdengar barang jatuh dari ruang tamu. Seketika ibu siti keluar dan melihat sang suami, bapak ikhsan tengah mabuk sambil dipeluk wanita. Kagetnya ia melihat suaminya bersama wanita lain masuk ke dalam kamar. Dan ia hanya bisa pasrah, sabar, tabah, dan berdoa sambil meneteskan air mata ketika ia sholat demi kebaikannya semoga ia bisa menjadi imam yang baik nantinya.
Satu minggu sebelum lebaran tahun 2001, rama seorang anak laki – laki berumur 7 tahun tengah termenung di dalam sebuah kamar serta membawa ketupat di tangannya. Sambil termenung anak kecil tersebut meneteskan air mata sambil berdoa agar ayah ibunya bisa datang di lebaran nanti tapi apa mau dikata kedua orang tuanya masih sibuk saja dengan pekerjaan mereka di luar negeri. Ayahnya adalah seorang diplomat yang sering bepergian kemana – mana, dan sedang bekerja bahkan tinggal di luarnegeri. Tentunya membuat dirinya semakin sedih karena tidak ada satupun dari mereka yang bisa datang di setiap lebaran tiba. Suara langkah terdengar dari bilik kamar dan mulai menegur rama yang sedang duduk termenung sambil melamun. “nak, apa yang sedang kamu lakukan dari tadi kakek lihat kamu hanya termenung melihat bintang – bintang di langit sambil bersedih. kalau boleh tau apa yang sedang kamu pikirkan?” kata pak amin kepada cucunya.
Rama pun menjawab “saya rindu dan kangen dengan ayah ataupun ibu,kek. apalagi sebentar lagi lebaran. Akan tetapi mereka tidak pernah memikirkan kondisi anaknya. yang mereka pikirkan hanya bekerja dan terus bekerja, sibuk dengan aktifitasnya di luar negeri” katanya sambil menangis. Kakeknya hanya bisa menengahi dan menjawab “ayah dan ibumu tengah bekerja mencari uang demi kebaikanmu di masa yang akan datang, dan nantinya kamu juga akan merasakan hasilnya setelah besar nanti. Ayo, makan. Kebetulan ibu siti pembantu baru di rumah kita sudah menyiapkan makanan untukmu” katanya. “iya,kek” mereka segera berjalan ke dapur untuk makan opor dan ketupat yang sudah ia siapkan di atas meja. Saat berjalan di anak tangga kakeknya berjanji setelah lebaran nanti mereka akan berlibur ke jerman tempat orangtuanya tinggal. Dan kelak, rini dan rama-pun akan disekolahkan di eropa bahkan sampai masuk perguruantinggi.
“Sebelum kamu bercita – cita dengan segala macam impianmu itu akan lebih baik jika kamu belajar dan berusaha dengan sebaik – baiknya sejak sekarang sehingga kamu dan rini bisa mencapai impianmu kelak” katanya menasehati cucunya. “hai, siapa ini? Oia, kenalkan namaku bu siti. Mulai saat ini kamu punya sahabat baru di rumah ini”. Tanya ibu siti menegur rama kecil yang terlihat masih murung dan sejak saat itu ibu siti mulai menjadi pembantu di rumah megah tersebut. Kala itu, rini yang masih berumur 5 tahun tengah berjalan menuju ruang makan dan melihat ibu siti sedang berdiri tepat di depannya, pikirnya ibu siti adalah ibunya padahal dia hanyalah seorang pembantu semata. Keluarga di rumah megah tersebut memang terkenal kaya raya di desanya, kakek adalah seorang mantan pensiunan dan pengusaha sukses. Dia terkenal di desanya sebagai orang yang dermawan dan mereka sering membagikan sumbangan kepada fakir miskin bahkan ke panti asuhan. Kala itu, pak amin yang melihat seorang ibu tengah kelaparan sambil mengemis di samping jalan kemudian ia mulai menepikan mobil lamborgininya yang berwarna merah tua itu dan mendekatinya. “Apa yang sedang kamu lakukan, bu?” Tanya pak amin kepada ibu pengemis tersebut. Tidak tanggung – tanggung kemudian ia mengeluarkan uang dari dompetnya dan memberikan sedikit rejekinya. “ini ibu, ada sedikit rejeki untuk ibu semoga menjadi berkah dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Apalagi ini bulan puasa penuh barokah, tentunya mengharap ridho illahi dari yang maha kuasa itu sangatlah diharapkan. Saya hanya sebagai perantara” katanya sambil memberikan uang sebesar RP. 200.000 kepada ibu pengemis tersebut. Ibu pengemis itu hanya berkaca – kaca dengan apa yang terjadi dan hanya bisa berkata “terimakasih”.
Ikhsan yang kala itu terbangun dari tempat tidurnya. Kini tengah berada di sofa bersama pacar barunya yang bernama Tania. dia adalah seorang pelayan di sebuah tempat hiburan malam yaitu sebagai pemandu lagu dan mungkin sangat serasi dengan ikhsan yang berbadan kekar. berbeda jauh dengan siti yang berpenampilan wanita desa. “siapa ini?” Tanya tania melihat siti. kemudian ikhsan pun menjawab “dia istriku yang sebentar lagi aku buang karena sudah ada kamu di hatiku”. mereka berduapun hanya tertawa. Hatinya siti begitu terpukul dan serasa tertusuk – tusuk dengan pengkhianatan suaminya tersebut. Karena ia terlanjur kecewa dengan perlakuan suaminya itu yang dengan teganya berselingkuh. Mungkin inilah salah satu perkara yang harus di jauhi apalagi menginjak bulan ramadhan dan sifatnya ikhsan tidak akan pernah berubah semoga ada azab dari Allah untuknya. Amin. Itulah yang mungkin ada di benak siti saat ini memikirkan sang suaminya yang bejat itu.
Maka ia pun berkata “mas, aku tidak mau marah dengan perbuatanmu ini. tetapi aku kecewa telah menjadi istrimu. bahkan terang – terangan kamu berbuat zina di bulan ramadhan serta tepat di depan mataku sebagai istrimu, ingatlah mas ada azab dari Allah kelak jika kamu terus – menerus berbuat seperti ini. apa kamu sudah tidak mempunyai perasaan terhadap aku ataupun anak kandungmu. kasihan dia masih kecil”. ikhsanpun membentak dengan kerasnya dan menamparnya “aku tidak peduli” katanya tertawa sambil pergi dengan tania. Mendengar suara tangisan ibunya, fitripun keluar dari kamarnya dan memeluk ibunya “sudahlah ibu, engkau tidak perlu merasa sedih terhadap perlakuan ayah kepadamu karena aku sayang ibu dan kelak akulah yang akan menjaga ibu jika nanti telah beranjak dewasa” kata gadis kecil itu yang teramat sayang kepada ibunya itu. “ya, sudah sekarang kamu sahur temenin ibu. Karena ibu mau sahur” mereka sahur tanpa ditemani sang suami yang saat itu masih bersama Tania. Kemudian selesai sahur mereka pergi menunaikan sholat subuh. Dalam hatinya saat ini, ia bertahan dengan ikhsan hanya karena tidak tega melihat fitri yang masih kecil kala itu akan tetapi perceraianlah satu – satunya jalan pilihan yang akan ia tempuh setelah lebaran nanti. Tekadnya sudah bulat apalagi dengan sikap ikhsan yang lama – kelamaan tidak berubah dan semakin keterlaluan menyerang dan membuat luka di hatinya.
Kabar keinginan siti untuk bercerai mulai berhembus kencang di telinga ikhsan bahkan tanialah yang menjadi dalang pertengkaran di balik kekisruhan rumah tangga mereka. Tania mencoba mengompor – ngompori ikhsan kalau tania sering melihat siti bersama laki – laki lainnya yang tidak lain adalah bapak amin, kakek dari rama. Apalagi setelah ibu mariani meninggal satu bulan yang lalu. Kedekatan siti dan pak amin makin mesra saja. itulah yang sering Tania katakan kepada ikhsan sehingga ikhsan makin marah dan marah sehingga ia mulai pergi mendatangi rumahnya pak amin. Dengan emosinya yang semakin meluap – luap ikhsanpun masuk kedalam rumah pak amin dan mulai menusukan sesuatu ketubuh pak amin hingga ia terjatuh di lantai. Siti yang melihat kejadian tersebut mulai berteriak dan terus berteriak meminta pertolongan tetangga sekitar “Toooolooooooong…”. Itulah teriakan ibu siti yang terus berteriak meminta bantuan dari warga sekitar yang mulai berdatangan ke rumah pak amin. Kala itu ikhsan dan tania yang berusaha kabur akhirnya tertangkap dan masuk penjara. Saat itu siti begitu bingung karena melihat pak amin yang mulai meronta kesakitan “aaaaawwww…. Tolong bawa saya kerumah sakit” kata pak amin.
Siti segera ke rumah sakit dengan membawa rama dan rini menaiki mobil ambulance yang baru saja datang di depan rumah. Naas pak amin tidak bisa diselamatkan, ia menghembuskan nyawanya dalam perjalanan sehari sebelum menjelang lebaran. Setelah kejadian tersebut siti merasa shock dan trauma. Di hari lebaran itu suasana haru masih menyelimuti keluarga konglomerat itu, pak Richard yang baru saja tiba di Indonesia merasa sangat marah akan kejadian ini dan mulai sering memcaci – maki siti di rumahnya. Karena tidak tahan, sitipun mulai mengundurkan diri dan memilih untuk bekerja menjadi tenaga kerja wanita di tiongkok. Keluarga richard pindah ke jerman dan sejak peristiwa kematian pak amin, keluarganya mulai membenci sosok siti bahkan orang terdekatnya. Sebelum pergi ke tiongkok, siti menitipkan fitri di sebuah pondok. Setiap akhir bulan, siti selalu memberikan kiriman uang dan memantau perkembangan anaknya dari sahabatnya yang merupakan kepala dari pondok tersebut.
Sementara saat ini setelah fitri beranjak dewasa, fitri kecil yang dulunya terkenal sangat penakut sekarang tumbuh menjadi sosok wanita pintar di kampusnya. Ia kini kuliah di salah satu universitas di inggris. Bahkan ia tidak mengetahui kalau rini dan rama adalah cucu dari pak amin. “ya, sudah itukan kejadian masa lalu akan lebih baik jika kamu melupakan kejadian tersebut. Sebentar lagi kakakku akan datang dari jerman nanti aku kenalin deh ke kamu. Siapa tahu dia naksir kamu” kata rini dewasa sambil tertawa. Suasana kantin mulai sesak karena banyak mahasiswa muslim yang akan buka puasa di area tersebut dan mulai terdengar suara adzan dari handphone rini yang menandakan mereka mulai diperbolehkan untuk makan atau minum.
Saat itu robi datang dan berusaha meminta maaf ke fitri akan tetapi fitri terlanjur kecewa “maafkan aku akan tetapi aku sudah tidak bisa lagi melanjutkan hubungan kita” kata fitri kepadanya. Mendengar perkataan tersebut robi mulai marah dan hendak menampar fitri “dasar kau” kata robi sambil melayangkan tangannya itu akan tetapi tangannya tersebut dihempaskan seketika oleh seorang pria bertubuh kekar “kakak ternyata kamu ada disini” teriak rini kepada pria tersebut yang kini sedang memegang erat tangan robi yang tidak tepat mengenai pipi fitri. Fitripun mulai terpana melihat rama dan sejak saat itu rama dan fitri menjadi saling kenal. Ramapun sebaliknya juga mulai terpana melihat sosok fitri, akan tetapi mereka berdua sama – sama tidak tahu identitasnya dulu. karena fitri telah mengganti namanya dari fitriani menjadi safitri yusuf jaya.
Sehari menjelang lebaran tahun 2018 di inggris tepatnya di rumah rama yang mewah itu, ada tradisi membikin ketupat untuk mengenang kakeknya. Maklum di inggris tidak ada ketupat. mereka berdua tengah asyik membikin ketupat sambil bercanda dan rinipun hanya bisa tersenyum melihat kemesraan antara kakaknya dengan sahabatnya itu. Inilah sebuah skenario dari sebuah jalan cerita memang tidak bisa diprediksi. Mungkin jika sewaktu – waktu rama tahu bahwasanya ayahnya fitri adalah biang kerok yang membuat kakeknya meninggal. Apakah mereka akan dekat atau saling membenci…???. Allahuallam.